Senin, 06 April 2009

Luxio Jadi Pusat Perhatian


Tidak heran, kalau sepanjang perjalanan dari bandara menuju Warung Soto Ayam Khas Kudus Mbak Lin yang terletak di jalan Ki Mangun Sarkoro, Semarang, iring-iringan Luxio mengundang ribuan pasang mata memandang. Iya, ini adalah cara jitu yang dilakukan para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk lebih memperkenalkan produk terbaru mereka kepada masyarakat.

Usai sarapan, perjalanan dilanjutkan ke Salatiga. Kesempatan untuk menguji performa Luxio saat iring-iringan melintas tol Semarang – Ungaran. Tak ada hambatan, saat pedal gas mulai di bejek. Dengan kecepatan rata-rata 80 hingga 100 Km/jam, Luxio nyaman dikendarai. Begitu juga yang dirasakan penumpang di baris kedua. Namun lebih dari 100km/jam terdengar suara mesin bergemuruh lumayan kencang.

Setelah makan siang di restaurant Sekar Madu, Salatiga dengan sajian khas gudeg Koyor, rombongan diajak berkunjung ke SMKN 2, yang merupakan salah satu kegiatan CSR PT Astra Daihatsu Motor. Kali ini kegiatan dikonsentrasikan pada program Smart with Daihatsu.

Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADM mengatakan, sambil test drive, wartawan bisa melihat secara langsung program CSR Daihatsu. “Ini adalah usaha kita untuk ikut mencerdaskan bangsa melalui program Pintar bersama Daihatsu,” ujarnya.

PT Astra Daihatsu Motor telah bermitra dengan SMKN 2 sejak beberapa tahun yang lalu, kerjasama ini terwujud dalam banyak hal, antara lain pemberian 3 buah mesin kendaraan yang dapat dipergunakan sebagai alat praktek untuk menambah kemampuan para siswa, “Ke depannya ADM akan terus mengembangkan kerjasama untuk meningkatkat kualitas pendidikan disini karena hal itu merupakan salah satu kebijakan kegiatan CSR kami,’ ujar Amelia Tjandra di sela-sela kegiatan kunjungan tersebut.

Dari SMKN2, perjalanan dilanjutkan ke Yogyakarta. Rute yang ditempuh melalui Bawen, Magelang dan Muntilan. Di rute ini, Luxio benar-benar diuji habis dengan konsidi jalan lurus, menanjak, berkelok dan rawan kecelakaan. Performa varian matiknya, terasa loyo saat berada di tanjakan. Pengemudi harus melakukan perpindahan persneling ke posisi 2, kalau tetap bertahan di posisi D, pedal gas harus dibejek habis, tapi resikonya bahan bakar akan cukup banyak tersedot.

Sementara varian manual tidak mengalami banyak hambatan saat berada ditanjakan, cukup bermain di posisi gigi 2, kalau hanya tanjakan seperti di Bawen, Magelang dan Muntilan, tak perlu menggunakan perneling 1, kecuali dalam kondisi lalu lintas macet dan tersendat, itu sih wajib hukumnya, kalau nggak mau mesinnya tiba-tiba mati.

Tak terasa perjalanan bersama Luxio sudah dua jam, tiba di Yogyakarta sekitar pukul 18.30, rombongan langsung diarahkan ke Rumah Makan Bale Raos yang terletak di dalam komplek Keraton Yogja menikmati aneka makanan khas Kota Gudeg.

Usai menikmati makanan khas Kota Gudeg, acara berikutnya dilanjutkan relaksasi dengan menikmati fasilitas spa di Griya Bugar Seturan. “Wah, para wartawan benar-benar diperlakukan mirip raja-raja Yogya,” komentar salah seorang staf dari Daihatsu.

Design by infinityskins.blogspot.com 2007-2008